Seorang food blogger populer menjadi sorotan usai memamerkan momen makan kepiting. Pasalnya, ia makan kepiting langka yang bisa hidup sampai 30 tahun dan mahal.
Food blogger atau food reviewer kerap menunjukkan momen mencicipi berbagai makanan. Tidak sedikit juga yang gemar mencoba hidangan atau makanan-makanan unik dan langka.
Sayangnya, tidak semua disambut baik oleh netizen. Terkadang, momen mereka mencicipi makanan ekstrem nan langka sering menimbulkan kontroversi. Seperti yang dialami food blogger asal Inggris ini.
Tod Inskip baru-baru ini membagikan video saat mampir ke pasar ikan Sydney, Australia untuk mencoba seekor kepiting jumbo.
Dalam video tersebut, Inskip memilih kepiting raksasa Tasmania seberat 8 kilogram dan berusia 15 tahun. Tod lalu mengangkat kepiting raksasa tersebut yang harganya juga mahal. Bisa mencapai $2000, atau sekitar Rp 20 – 21 juta, lapor news.com.au (28/05/2025).
Food blogger ini menikmati kepiting langka dengan cara digoreng dan diberi bumbu saus ala Singapura.
Tod awalnya takut memakan kepiting jumbo ini karena menurutnya seperti dinosaurus atau kaki kalkun raksasa. Namun, setelah dicoba Tom mengungkap rasanya nikmat, seperti ayam tetapi dagingnya sangat lembut dan jauh lebih manis.
Unggahannya pun menimbulkan reaksi beragam dari netizen. Tidak sedikit netizen marah lantaran kepiting langka tersebut sebenarnya bisa hidup sampai 30 tahun.
Kepiting raksasa Tasmania diakui sebagai salah satu kepiting terbesar di dunia. Beratnya bisa mencapai 17,6 kilogram.
Kepiting ini dianggap sebagai makanan lezat dan langka di kalangan pencinta seafood karena nilai komersial tinggi.
“30 tahun dan hanya untukmu merebusnya. Omg,” jelasnya.
“Bayangkan hidup dan bertahan di laut dan berkembang begitu besar hanya untuk berakhir di piring,” ujar netizen lain.
“Ini kejahatan!! Bagaimana kamu tega Todd!,” ujar netizen lain.
“Kepiting itu sangat berharga dan butuh waktu 15 tahun untuk tumbuh hanya untuk menjadi santapanmu. Ada yang namanya menghormati kehidupan di sekitar kita,” pungkas netizen lain.
Juru bicara dari Pasar ikan Sydney mengungkap kedapa news.com.au jika para pengecer di Pasar Ikan Sydney disarankan menangani dan memproses krustasea hidup sesuai pedoman RSPCA Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals). Sebuah organisasi amal di Inggris dan Wales yang fokus pada kesejahteraan hewan.