Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka pada Kamis (15/5/2025).

Ia disambut oleh Presiden Prabowo Subianto dengan upacara kenegaraan. Keduanya kemudian juga bertemu empat mata, dan memimpin pertemuan bilateral antara delegasi Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia.

Pada agenda pertemuan ini PM Albanese dan delegasi dari Australia diajak santap siang dengan menu Indonesia, salah satunya gado-gado.

Apa itu gado-gado?

Gado-gado adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang menyerupai salad campur.

Hidangan ini terdiri dari berbagai macam sayuran yang direbus secara ringan, kemudian disajikan dengan saus kacang yang gurih dan taburan pelengkap seperti kerupuk udang yang renyah.

Tak hanya menyegarkan, gado-gado juga dikenal karena kelezatannya yang kaya akan tekstur dan rasa.

Awalnya, saus yang digunakan dalam gado-gado dibuat dari kacang mete. Namun, karena faktor ketersediaan dan harga yang lebih terjangkau, kacang tanah kini lebih sering digunakan sebagai bahan utama saus.

Saus ini menjadi elemen penting yang memberikan cita rasa khas pada hidangan ini. Gado-gado berasal dari masyarakat asli Jakarta dan telah dikenal sejak abad ke-16.

Seiring waktu, popularitasnya menyebar ke seluruh penjuru Indonesia. Kini, gado-gado dapat ditemukan dengan mudah, baik di warung pinggir jalan, pusat jajanan, maupun restoran.

Meski dapat dinikmati sebagai hidangan utama, gado-gado juga sering dikombinasikan dengan nasi putih, lontong, kerupuk nasi, atau bahkan ayam, untuk menjadikannya lebih mengenyangkan.

Fleksibilitas ini membuat gado-gado cocok disajikan kapan saja—baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Sebagai representasi otentik dari kuliner jalanan Indonesia, gado-gado bukan hanya menyajikan rasa, tetapi juga mencerminkan keragaman budaya dan tradisi makan masyarakat Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *